Selasa, 06 Desember 2011

touring anak anak UPN VETERAN JATIM TF 09 jogjakarta

                                            suasana teman teman saat di brobudur magelang :D


                                                               berpose di salah satu candi
                                                               bergerak menuju candi borobudur           
                        
                                                            berpose di UPN VETERAN JOGJA

Kamis, 01 Desember 2011

Tips Berkendara Saat Hujan




           Musim hujan telah datang. Biasanya yang menjadi korban mogok akibat hujan adalah motor. Jadi bagi Anda yang menggunakan motor, sebaiknya mengetahui tips apa saja agar motor anda tak mogok sewaktu berkendara menerobas derasnya hujan. Tips berikut mungkin bisa membantu.
"Menjaga mesin motor ketika hujan sangatlah penting. Karena jika mesin motor kemasukan air hujan maka motor yang dikendarai bisa berhenti atau mogok di jalan," kata Misdan, salah satu mekanik bengkel motor, kepada detiksurabaya.com, Jumat (2/12/2011).
Karena itu, kata Misdan, bila khawatir mogok dan tidak sedang terburu-buru, sebaiknya berhenti saja menunggu hujan deras selesai. Misdan menambahkan, hujan yang terlalu deras juga bisa menyebabkan air masuk ke kabel yang berakibat korsleting. Jika sudah begitu lampu akan mati.
Knalpot dan busi, kata Misdan, paling rawan kemasukan air hujan. Maka dari itu, janganlah menarik gas motor ketika melewati jalanan yang banjir. Karena hal itu bisa menyebabkan knalpot motor kemasukan air. Jika knalpot sudah terlanjur kemasukan air hujan, maka ada tips ini.
Carilah jalan yang menanjak agar air yang masuk di knalpot dapat keluar kemudian setelah air keluar dari knalpot anda dapat menstarter kembali motor anda.
Selain itu, lanjut Misdan, lebih baik mengendarai motor pelan-pelan karena jalanan otomatis menjadi licin saat hujan. Dan tentu saja ada cara terakhir jika motor anda benar-benar mogok saat hujan. Carilah bengkel terdekat untuk memperbaiki motor anda.



 sumber ; detik.com

8 Mitos Hoax Seputar Penyakit HIV-AIDS

          Hari AIDS Sedunia, setiap 1 Desember, diperingati untuk menumbuhkan kesadaran akan bahaya HIV/AIDS. Apalagi kasus penyakit HIV/AIDS di Indonesia tiap tahun makin meningkat. Menurut data Kementerian Kesehatan RI, dalam lima tahun terakhir terjadi peningkatan dalam penyebarannya. Pada 2005, tercatat 5.321 orang terinfeksi HIV dan AIDS sementara pada bulan September 2010 tercatat 22.726 orang.
                         
  
Agar informasi yang beredar tentang HIV/AIDS tidak menyesatkan dan tidak memunculkan prasangka dan stigma buruk terhadap ODHA (orang dengan HIV/AIDS), kenali mitos dan fakta seputar virus dan penyakit mematikan berikut ini, seperti dikutip dari about.com.

1. Orang yang baru didiagnosis HIV/AIDS akan segera meninggal
Fakta: Pendapat itu tidak sepenuhnya benar. Karena, orang yang telah terdiagnosis tertular HIV/AIDS, terbukti bisa hidup lebih lama dari perkiraan sebelumnya. Pemakaian obat, program pengobatan yang baik, dan pemahaman yang lebih baik tentang virus ini memungkinkan mereka yang terinfeksi untuk hidup normal, sehat, dan tentunya tetap hidup produktif.
2. HIV/AIDS bisa disembuhkan lewat pengobatan alternatif
Fakta: Tak sedikit orang mengklaim mampu menyembuhkan secara alternatif. Tapi, kenyataannya sekarang ini belum ditemukan obat untuk mengalahkan HIV/AIDS. Jadi, hati-hati terhadap klaim atau penyembuhan mukjizat.

3. Dokter umum bisa mengobati HIV dan AIDS
 Fakta: para ahli percaya bahwa dengan kompleksitas HIV dan AIDS, berarti hanya dokter spesialis kasus ini yang mampu merawat ODHA. Pastikan untuk memilih dokter tepat untuk merawat pasien HIV/AIDS secara teratur.