Senin, 06 Februari 2012

SMKN 3 Madiun Uji Coba BBM Plastik



                 Sekolah Menengah Kejuruan 3 Kota Madiun melakukan uji coba BBM terbuat dari sampah plastik. Dalam uji coba tersebut, pihak SMK 3 menggandeng SMK 1 yang telah berhasil merakit mini truk. Kapala SMK 3 Tavib Lumaksono mengatakan, uji coba ke mesin mobil ini baru pertama kali dilakukan setelah pihaknya berhasil membuat BBM yang terbuat dari sampah plastik. Sebelumnya pernah dipakai untuk menjalankan mesin pemotong rumput.


"Uji coba ke mesin mobil baru kali ini kami lakukan. Dan kami menggandeng pihak SMK 1 karena mereka sudah berhasil merakit mobil ESEMKA jenis mini truk," ujarnya, saat ujicoba di kantor Pemkot Madiun kepada detiksurabaya.com, Jumat (3/2/2012).

Tavib menambahkan, BBM hasil karya anak didiknya ini memiliki kelebihan dalam hal harga yang lebih murah jika dibandingkan dengan premium. Karena dari 1 kg sampah plastik bisa menjadi satu liter BBM setara premium.

"Tapi masih ada kelemahan dimana tingkat oktan baru mencapai 84 setelah diberikan adiktif. Hal ini masih lebih rendah dibanding tingkat premium pertamax yakni 90. Kalau pengaruhnya di mesin belum kami ketahui tapi yang jelas emisinya lebih rendah dari bensin," tambahnya.

Sementara salah satu siswa SMK 1 Kota Madiun, Nur Wahit mengatakan, tingkat oktan yang lebih rendah ini berpengaruh pada putaran mesin atau RPM. Hal itu membuat rpm tidak stabil dan membuat mobil bisa mati sendiri.

"Saat mobil berhenti harus digas terus karena jika tidak digas mesin bisa mati. Tapi secara keseluruhan bensin plastik ini sudah bagus," ujarnya usai mencoba mesin Toyota Kijang keluaran tahun 80-an yang mengunakan BBM plastik.

Kapala Sekolah SMK 1 Kota Madiun, Sigit Dewantoro menjelaskan, menurut rencana BBM plastik tersebut akan digunakan pada mesin mini truk Esemka. Namun karena tingkat oktan yang kurang tinggi akhirnya dipilih mesin buatan toyota yang sudah biasa di gunakan untuk praktik.

"Setelah di tes kami tidak berani memakainya ke mini truk. Tapi kedepanya setelah dilakukan pengembangan oleh SMK 3 dengan meningkatkan oktan dan melakukan pembersihan kembali pada BBM baru kami berani," tegasnya.



sumber : detiksurabaya.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terimakasih sudah ber komentar